Pantaunews.co.id – Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dengan tawaran bunga tinggi yang ditawarkan oleh koperasi. Menurutnya, bunga yang tidak wajar sering kali menjadi indikasi adanya praktik penipuan atau ponzi. Banyak koperasi yang menawarkan bunga yang tidak realistis, dan hal ini dapat merugikan anggota yang tidak waspada.
Bunga Tinggi: Tanda Ada Penipuan
Budi Arie menjelaskan bahwa koperasi yang menawarkan bunga tinggi sering kali terlibat dalam penipuan finansial yang merugikan anggotanya. Tawaran yang terlalu menggiurkan sering kali disertai dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa masyarakat harus lebih selektif dan tidak tergiur oleh iming-iming bunga yang tidak masuk akal.
Cara Mencegah Penipuan: Periksa Legalitas Koperasi
Untuk melindungi diri dari potensi penipuan, Menkop Budi Arie menyarankan agar masyarakat selalu memeriksa legalitas koperasi sebelum bergabung. Pastikan koperasi yang akan diikuti sudah terdaftar dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga yang berwenang. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa koperasi beroperasi sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk memahami mekanisme operasional koperasi dan memastikan bahwa tawaran yang diberikan masuk akal serta sesuai dengan prinsip koperasi yang sehat.
Laporan ke OJK atau Posko Pengaduan
Budi Arie juga menekankan pentingnya untuk melaporkan koperasi yang menawarkan bunga tinggi atau mencurigakan. Masyarakat diminta segera melapor ke posko pengaduan yang disediakan oleh Kementerian Koperasi atau OJK agar dapat diinvestigasi lebih lanjut. Langkah ini diambil untuk mencegah kerugian lebih besar dan untuk memastikan bahwa koperasi di Indonesia beroperasi dengan prinsip yang sehat dan bermanfaat bagi kesejahteraan anggotanya.
Kesimpulan: Pentingnya Waspada dalam Memilih Koperasi
Dengan kewaspadaan dan pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari praktik penipuan yang merugikan. Koperasi harus dimanfaatkan sebagai sarana ekonomi yang transparan dan berkelanjutan, yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan bersama.
