Pantaunews.co.id – Sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (5/2) menjadi sorotan publik setelah terjadi ketegangan antara dua pengacara terkenal, Razman Arif Nasution dan Hotman Paris. Ketegangan ini terjadi saat Hotman Paris memberikan pernyataan yang memicu emosi dari Razman. Perseteruan mereka semakin memanas setelah keduanya saling beradu argumen di ruang sidang, yang menyebabkan suasana semakin tegang.
Pemicunya Ketegangan
Ketegangan bermula ketika Hotman Paris menyampaikan argumennya yang dianggap oleh Razman sebagai bentuk penghinaan pribadi. Razman yang dikenal dengan karakter tegas dan emosional langsung meluapkan amarahnya. “Saya tidak akan tinggal diam jika dihina seperti itu,” kata Razman, dengan nada tinggi, yang menyebabkan suasana ruang sidang menjadi tegang. Razman yang merasa direndahkan kemudian berteriak dan menuntut klarifikasi dari Hotman.

Reaksi Hotman Paris
Hotman Paris yang terkenal dengan ketenangannya dalam menghadapi situasi sulit tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Ia hanya memberi respons dengan tersenyum dan menanggapi sikap emosi Razman dengan sikap yang lebih dingin. “Saya lebih fokus pada kasus ini, bukan pada emosi pribadi,” ujar Hotman dengan nada tenang. Hotman berusaha untuk menjaga profesionalisme di hadapan hakim meskipun situasi semakin tegang.
Sidang Dilanjutkan
Setelah insiden tersebut, hakim pun dengan tegas menenangkan kedua pihak dan melanjutkan jalannya sidang. Razman yang sempat terprovokasi meminta maaf atas sikap emosionalnya, sementara Hotman tetap fokus melanjutkan argumennya. Persidangan akhirnya berjalan kembali dengan masing-masing pihak memaparkan argumen mereka secara bergantian.
Insiden ini menambah warna dalam dunia hukum Indonesia, di mana ketegangan antara pengacara terkenal kerap menjadi perhatian publik. Dalam beberapa tahun terakhir, perseteruan antar pengacara telah menjadi fenomena yang tak jarang membuat publik terkejut. Sidang tersebut pun akan dilanjutkan dengan masing-masing pihak memaparkan argumen mereka sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan oleh pengadilan. Dalam persidangan yang penuh dinamika ini, hakim diharapkan bisa memutuskan perkara dengan objektif tanpa terpengaruh emosi yang terjadi selama proses persidangan.