Pendidikan

SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi karena Tetap Adakan Study Tour

44
×

SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi karena Tetap Adakan Study Tour

Sebarkan artikel ini
SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi karena Tetap Adakan Study Tour
SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi karena Tetap Adakan Study Tour

Pantaunews.co.id – SMAN 6 Depok meminta maaf kepada Dedi Mulyadi setelah tetap mengadakan study tour meskipun ada imbauan untuk meniadakan kegiatan tersebut. Permintaan maaf ini di sampaikan setelah muncul polemik di masyarakat terkait kebijakan study tour.

Kepala SMAN 6 Depok menjelaskan bahwa sekolah tidak bermaksud mengabaikan saran Dedi Mulyadi. Ia menegaskan bahwa rencana study tour telah di buat sebelum adanya imbauan dan telah di setujui oleh orang tua siswa.

“Kami memahami kekhawatiran yang di sampaikan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami memastikan bahwa seluruh kegiatan tetap mengutamakan keselamatan dan pendidikan siswa,” ujar kepala sekolah.

SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi karena Tetap Adakan Study Tour
SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi karena Tetap Adakan Study Tour
Baca Juga


Mendikdasmen Pastikan Anggaran Beasiswa Tidak Terkena Efisiensi

Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta, sebelumnya mengkritik study tour yang lebih menitikberatkan wisata daripada edukasi. Ia menilai kegiatan ini sering membebani orang tua secara finansial dan berisiko bagi siswa.

Menanggapi permintaan maaf tersebut, Dedi Mulyadi mengapresiasi itikad baik sekolah. Ia berharap sekolah lebih selektif dalam merancang kegiatan yang bermanfaat secara pendidikan tanpa memberatkan orang tua.

Polemik study tour di berbagai sekolah terus menjadi perhatian. Beberapa kasus kecelakaan dalam perjalanan semakin memperkuat desakan agar kegiatan ini di evaluasi dan lebih berorientasi pada edukasi.

Dinas Pendidikan Jawa Barat menyatakan bahwa mereka akan mengevaluasi kebijakan study tour di sekolah-sekolah negeri. Harapannya, kegiatan ini bisa lebih edukatif dan aman sehingga tidak menimbulkan kontroversi di masa depan.