Pantaunews.co.id – Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa kepala sekolah yang tetap mengadakan study tour akan diberikan sanksi tegas.
Pernyataan ini muncul sebagai respons atas berbagai insiden yang terjadi dalam perjalanan wisata pendidikan, yang di nilai membawa lebih banyak risiko dari pada manfaat.
Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa banyak kasus kecelakaan serta kejadian tak di inginkan yang menimpa siswa saat mengikuti study tour. Menurutnya, kegiatan ini sering kali tidak memiliki manfaat edukatif yang signifikan dan justru berisiko tinggi.

“Kami melihat bahwa study tour lebih banyak mudaratnya di banding manfaatnya. Kalau masih ada kepala sekolah yang nekat menggelarnya, akan kami berikan sanksi,” ujar Dedi dalam sebuah pernyataan resmi.
Larangan ini di harapkan dapat menekan jumlah kejadian yang merugikan siswa, baik dari aspek keselamatan maupun finansial.
Sebagai gantinya, Dedi Mulyadi mengusulkan agar sekolah lebih fokus pada program edukasi berbasis lokal. Seperti kunjungan ke pusat budaya, museum, atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan kurikulum pendidikan.
Dengan adanya kebijakan ini, di harapkan para siswa tetap mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan tanpa harus menghadapi risiko tinggi saat perjalanan jauh.