Pantaunews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Pada perdagangan Selasa (18/3/2025), IHSG turun 6,12% atau 395,86 poin ke level 6.076,08. Memicu penghentian sementara perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penurunan ini melanjutkan tren negatif, dengan IHSG mencapai level terendah sejak September 2021.
Baca Juga
Kirim Saldo DANA Kaget Gratis, Ini Caranya!
Faktor Global: Kebijakan proteksionis dan ketegangan perdagangan internasional mempengaruhi arus modal dan sentimen investor.
Faktor Domestik: Perlambatan pertumbuhan ekonomi, penurunan konsumsi domestik, dan kebijakan fiskal yang ekspansif meningkatkan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Juga
UMP DKI Jakarta 2025 Resmi Naik 6,5%, Jadi 5,39 juta!
Kondisi Emiten: Kinerja perusahaan yang tercatat di bursa mempengaruhi pergerakan IHSG secara keseluruhan.
Bank Indonesia (BI) dihadapkan pada keputusan sulit terkait suku bunga acuan. Penurunan suku bunga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi tetapi berisiko melemahkan rupiah lebih lanjut. Sementara mempertahankan suku bunga dapat menjaga stabilitas mata uang namun berpotensi menahan laju pertumbuhan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga berencana berdiskusi dengan pelaku pasar untuk merumuskan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan investor dan menstabilkan pasar modal.
Baca Juga: Grebek Judi Sabung Ayam 3 Polisi Gugur Di Lampung!
