Pantaunews.co.id – Thailand di kabarkan berpotensi tidak lagi menjadi tuan rumah MotoGP setelah musim 2026. Kontrak penyelenggaraan Grand Prix Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, akan berakhir dalam dua tahun ke depan, dan belum ada kepastian mengenai perpanjangan kerja sama dengan Dorna Sports, selaku promotor MotoGP.
Menurut laporan media lokal, ada beberapa faktor yang membuat Thailand mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan MotoGP setelah 2026, di antaranya:
- Biaya Penyelenggaraan yang Tinggi – Pemerintah Thailand harus mengeluarkan dana besar untuk menjadi tuan rumah setiap tahunnya.
- Penurunan Jumlah Penonton – Meskipun MotoGP Thailand sempat populer, tren penurunan jumlah penonton dan wisatawan mulai terlihat.
- Persaingan dengan Negara Lain – Negara-negara lain di Asia, seperti Indonesia dan India, semakin agresif dalam mengamankan slot MotoGP, yang bisa menggeser posisi Thailand.

Meski belum ada keputusan resmi, pihak Dorna Sports masih berharap Thailand tetap menggelar MotoGP setelah 2026. MotoGP di Buriram di nilai sebagai salah satu seri penting di Asia dengan atmosfer balapan yang selalu menarik.
“Thailand adalah pasar penting bagi MotoGP. Kami masih berdiskusi dengan pihak penyelenggara lokal,” ujar Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports.
Jika Thailand benar-benar menghentikan MotoGP setelah 2026, maka fokus balapan di kawasan Asia Tenggara kemungkinan akan beralih ke Mandalika (Indonesia) dan Sepang (Malaysia). Kedua sirkuit tersebut memiliki fasilitas modern dan minat penonton yang tinggi.
Keputusan akhir mengenai masa depan MotoGP Thailand di perkirakan akan di umumkan dalam satu atau dua tahun ke depan.