Pantaunews.co.id, 6 April 2025 – Sebuah kecelakaan maut melibatkan mobil listrik Xiaomi SU7 terjadi di Jalan Tol Dezhou-Shangrao, Provinsi Anhui, Tiongkok. Mobil yang tengah menggunakan fitur Navigate on Autopilot (NOA) menabrak tiang beton dan menyebabkan tiga mahasiswi meninggal dunia di tempat.
Menurut pernyataan resmi Xiaomi, kendaraan melaju dalam kecepatan 116 km/jam saat sistem NOA aktif. Sistem tersebut mendeteksi hambatan di depan dan secara otomatis memperlambat kendaraan sambil memberikan peringatan kepada pengemudi.
Baca Juga
SAI Robot AI: Apakah Aman, Legal, atau Penipuan?

Pengemudi lantas mengambil alih kendali dan kendaraan beralih ke mode manual. Namun, hanya dalam hitungan detik setelah itu, mobil menabrak tiang beton dengan kecepatan sekitar 97 km/jam.
Xiaomi menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama aktif dengan pihak berwenang dan telah menyerahkan seluruh data sistem kendaraan untuk kepentingan investigasi. Model yang terlibat dalam kecelakaan adalah SU7 versi standar yang hanya mengandalkan kamera dan sensor visual, tanpa teknologi LiDAR.
Baca Juga
Waspada! Aplikasi WAHO Mirip GoShare
Insiden ini memicu gelombang kekhawatiran di kalangan masyarakat dan investor. Saham Xiaomi di bursa Hong Kong tercatat turun 5,5% tak lama setelah kejadian. Banyak pihak mempertanyakan keamanan fitur autopilot dan mendesak adanya regulasi ketat untuk teknologi kendaraan otonom.
Di media sosial Tiongkok, topik ini menjadi viral. Warganet menyerukan agar produsen mobil listrik lebih transparan terhadap kemampuan dan keterbatasan sistem autopilot. Pemerintah diharapkan segera turun tangan untuk menilai standar keselamatan mobil listrik berteknologi tinggi demi mencegah tragedi serupa terulang.
Baca Juga: China Pamer Mobil Terbang Otonom, Bisa Terbang & Jalan di Darat!