Pantaunews.co.id, Jakarta, 31 Mei 2025 – DPRD Provinsi DKI Jakarta mengusulkan agar sekolah swasta premium, seperti Al-Azhar dan BINUS, tidak masuk dalam program sekolah gratis yang akan di terapkan mulai Juli 2025.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, menegaskan bahwa kebijakan ini menyasar sekolah swasta yang telah menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selama tiga tahun berturut-turut, dengan fokus pada masyarakat kurang mampu.

Baca Juga
MK Wajibkan Pendidikan Dasar Gratis, Sekolah Swasta Hadapi Tantangan!
Program sekolah gratis ini mencakup jenjang SD hingga SMA/SMK, baik negeri maupun swasta, dengan anggaran Rp 2,3 triliun dari APBD DKI Jakarta 2025.
Sekitar 2.090 sekolah swasta di Jakarta akan berpartisipasi, menampung lebih dari 238.000 siswa tidak mampu. Namun, 495 sekolah swasta elit yang tidak menerima dana BOS di kecualikan karena biaya pendidikan mereka di anggap terlalu mahal.
“Sekolah swasta premium seperti Al-Azhar tidak masuk kriteria. Kami fokus pada sekolah yang memenuhi syarat, seperti memiliki minimal 60 siswa dan kelas lengkap dari SD hingga SMA.” Ujar Khoirudin di Gedung DPRD DKI, Selasa (5/11/2024).
Wakil Ketua DPRD DKI, Ima Mahdiah, menambahkan bahwa sekolah swasta yang tergabung dalam program ini akan di kelompokkan dalam grade 2 hingga 5. Dengan jaminan pendidikan berkualitas meski gratis. Pengawasan ketat akan di terapkan untuk mencegah diskriminasi terhadap siswa penerima program. “Kami ingin pastikan tidak ada anak Jakarta putus sekolah karena biaya,” tegas Ima.
Anggaran sebesar Rp 1,6 triliun di alokasikan untuk biaya SPP dan uang pangkal. Sedangkan Rp 700 miliar untuk perlengkapan sekolah seperti seragam dan alat tulis. Program ini juga tidak menggantikan Kartu Jakarta Pintar (KJP), yang tetap berjalan untuk mendukung siswa kurang mampu.