Pantaunews.co.id, 08 Mei 2025 – Sebuah platform chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Janitor AI tengah viral di media sosial. Platform ini menarik perhatian publik karena kemampuannya menciptakan karakter virtual yang bisa di ajak mengobrol secara realistis dan interaktif, bahkan dengan gaya bahasa yang menyerupai manusia.
Janitor AI memungkinkan pengguna untuk memilih, membuat, dan menyesuaikan karakter virtual berdasarkan preferensi masing-masing. Karakter tersebut dapat di pakai untuk berbagai keperluan, mulai dari hiburan, eksplorasi kreatif, latihan percakapan bahasa asing, hingga penulisan cerita fiksi.
Baca Juga
Praktis & Canggih! Ini Cara Gampang Aktifkan eSIM di HP Kamu
Namun, di balik popularitasnya, muncul sejumlah pertanyaan terkait keamanan dan legalitas penggunaan platform ini. Beberapa laporan menyebut bahwa Janitor AI mengarahkan pengguna untuk memasukkan API Key pribadi dari layanan seperti OpenAI atau Kobold AI. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait perlindungan data dan potensi penyalahgunaan akses.
Kominfo bahkan sempat membekukan akses ke situs serupa karena adanya potensi pelanggaran etika dan keamanan siber. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas Indonesia terkait status hukum penggunaan Janitor AI, namun pengguna di sarankan untuk berhati-hati.
Baca juga
SAI Robot AI: Apakah Aman, Legal, atau Penipuan?
Pakar teknologi dari ITB, Dwi Nugroho, mengatakan bahwa penggunaan chatbot berbasis AI seperti Janitor AI memiliki nilai positif jika di gunakan dengan bijak. “Selama digunakan untuk kegiatan edukatif dan sesuai norma, platform ini bisa jadi alat bantu yang menarik,” ujarnya.
Sementara itu, warganet di Twitter dan TikTok ramai-ramai membagikan cuplikan obrolan mereka dengan karakter Janitor AI, menunjukkan betapa cepatnya tren ini menyebar.
Dengan semua kelebihan dan kontroversinya, Janitor AI sukses mencuri perhatian publik. Namun, pengguna tetap diminta waspada dan memahami risiko privasi sebelum menggunakan layanan ini.
Baca juga : Dua Final Mini! Liverpool Hadapi Penentu Gelar Liga Inggris
