Pendidikan

Kasus Keracunan MBG di Bogor Melonjak! 210 Siswa Jadi Korban

70
×

Kasus Keracunan MBG di Bogor Melonjak! 210 Siswa Jadi Korban

Sebarkan artikel ini
Kasus Keracunan MBG di Bogor Melonjak! 210 Siswa Jadi Korban
Kasus Keracunan MBG di Bogor Melonjak! 210 Siswa Jadi Korban

Pantaunews.co.id, Bogor, 12 Mei 2025 – Kasus dugaan keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor terus bertambah. Hingga 9 Mei 2025, Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat 210 siswa dari delapan sekolah menjadi korban. Jumlah ini melonjak dari laporan awal yang mencatat 171 siswa pada 8 Mei 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyampaikan bahwa dari 210 korban, 34 siswa masih menjalani rawat inap, 47 menjalani rawat jalan, dan 129 lainnya mengalami keluhan ringan seperti mual, muntah, diare, dan demam.

Kasus Keracunan MBG di Bogor Melonjak! 210 Siswa Jadi Korban
Kasus Keracunan MBG di Bogor Melonjak! 210 Siswa Jadi Korban
Baca Juga

Firli Diduga Bocor OTT Masiku & Hasto, Desakan ke KPK Menguat!

“Korban berasal dari delapan sekolah yang menerima MBG dari satu penyedia jasa yang sama,” ujarnya, Minggu (11/5/2025).

Kasus ini bermula pada 7 Mei 2025, ketika puluhan siswa Sekolah Bosowa Bina Insani di Tanah Sareal melaporkan gejala keracunan usai menyantap MBG. Penyelidikan epidemiologi langsung di lakukan, dengan pengambilan sampel makanan, muntahan pasien, air minum, hingga usap alat makan.

Baca Juga

Saldo DANA Rp275.000 Cuma dari Buka Amplop, Rebut Sekarang!

Badan Gizi Nasional (BGN) turut menyelidiki, namun hingga kini hasil laboratorium belum keluar. “Sumber masalah masih dalam pendalaman,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutakin, memastikan biaya perawatan korban di tanggung Pemkot Bogor melalui Jamkesda atau BPJS. Komisi IV DPRD Kota Bogor juga telah mengecek dapur penyedia MBG, menemukan masalah kebersihan seperti lantai kotor dan lalat di makanan, yang menjadi catatan serius.

Kasus ini menambah daftar panjang keracunan MBG di Indonesia. Tempo melaporkan, hingga Mei 2025, total 1.315 siswa di berbagai daerah seperti Cianjur, Bombana, dan Sukoharjo juga menjadi korban. Presiden Prabowo Subianto menyebut angka ini kecil di bandingkan 3 juta penerima MBG, namun publik mendesak evaluasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa.