Pantaunews.co.id, 28 Mei 2025 – Startup teknologi asal Inggris, Poly AI, menggemparkan dunia teknologi dengan platform kecerdasan buatan (AI) percakapan terbarunya yang mampu meniru interaksi manusia secara alami.
Diluncurkan pada awal 2025, teknologi ini kini menjadi sorotan di Indonesia setelah beberapa perusahaan lokal. Termasuk startup e-commerce dan layanan pelanggan, mengadopsi Poly AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Baca Juga
Janitor AI Viral! Chatbot Canggih, Aman atau Berisiko?
Platform ini memungkinkan asisten virtual menangani percakapan kompleks, mulai dari pemesanan tiket hingga penyelesaian keluhan pelanggan, dengan tingkat akurasi yang menyerupai manusia.
Poly AI, yang didirikan oleh mantan peneliti DeepMind, mengklaim sistemnya mampu memahami konteks, emosi, dan dialek lokal, termasuk bahasa Indonesia, dengan latensi rendah.
Baca juga
Aplikasi Penghasil Uang 2024, Ini Faktanya!
Dalam uji coba di sebuah platform e-commerce Indonesia, asisten virtual Poly AI berhasil menangani 80% pertanyaan pelanggan tanpa intervensi manusia, meningkatkan efisiensi operasional hingga 40%. “Kami ingin menciptakan pengalaman yang terasa personal, bukan seperti berbicara dengan robot,” ujar CEO Poly AI, Nikola Mrkšić, dalam wawancara dengan TechCrunch.
Namun, adopsi teknologi ini tak lepas dari kontroversi. Unggahan di X menyoroti kekhawatiran tentang penggantian tenaga kerja manusia oleh AI, terutama di sektor layanan pelanggan. Kominfo menyatakan akan memantau dampaknya terhadap lapangan kerja, sambil mendorong pelatihan ulang tenaga kerja untuk beradaptasi dengan era AI. Di sisi lain, komunitas teknologi Indonesia memuji Poly AI sebagai terobosan yang dapat mempercepat transformasi digital di berbagai industri.
Keberhasilan Poly AI menandai era baru interaksi manusia-mesin, tetapi juga memicu diskusi tentang keseimbangan antara inovasi dan dampak sosial. Perusahaan ini berencana memperluas pasarnya di Asia Tenggara pada 2026, dengan Indonesia sebagai fokus utama.