Pantaunews.co.id, Garut, 12 Maret 2025 – Ledakan dahsyat mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin pagi, 12 Mei 2025, sekitar pukul 09.30 WIB.
Insiden ini terjadi saat TNI AD melakukan pemusnahan amunisi kadaluarsa di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), menewaskan 13 orang, termasuk empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.

Baca Juga
Kasus Keracunan MBG di Bogor Melonjak! 210 Siswa Jadi Korban
Menurut kronologi resmi dari Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, pemusnahan amunisi oleh Tim GUPUSMI 3 Jakarta awalnya berjalan lancar. Dua lubang sumur telah di siapkan untuk peledakan, dan tim pengamanan menyatakan lokasi aman.
Namun, saat tim menyusun detonator di lubang ketiga, ledakan tiba-tiba terjadi, merenggut nyawa 13 orang yang berada di sekitar lokasi. Di antara korban TNI adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo, dan Pratu Aprio Setiawan.
Baca Juga
Firli Diduga Bocor OTT Masiku & Hasto, Desakan ke KPK Menguat!
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, mengungkapkan bahwa ledakan susulan di picu oleh warga yang mendekat untuk mengumpulkan serpihan logam bekas amunisi, tanpa menyadari masih ada bahan peledak aktif. “Kebiasaan warga mendekati lokasi pasca-ledakan menjadi salah satu faktor tragis ini,” ujarnya. Semua korban telah di evakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk identifikasi dan autopsi.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan duka mendalam melalui media sosial, berharap keluarga korban di beri ketabahan. Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memastikan investigasi menyeluruh akan di lakukan untuk mengevaluasi prosedur pemusnahan amunisi.
Warga setempat menyayangkan kurangnya pengamanan ketat, mengingat lokasi terbuka memungkinkan akses mudah. Tim gabungan TNI-Polri kini mensterilkan area untuk mencegah bahaya lebih lanjut, sambil menyelidiki potensi kelalaian teknis dalam proses ini.