Pantaunews.co.id, Jakarta, 10 Juni 2025 – Pegiat media sosial Jhon Sitorus kembali melontarkan kritik tajam terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait penanganan dugaan mega korupsi di PT Pertamina yang di taksir merugikan negara hingga Rp1.000 triliun.
“Apakah Kejagung mulai masuk angin? Udah berbulan-bulan sejak korupsi Pertamina hampir Rp1.000 triliun di umumkan, Kejaksaan masih dalam tahap memonitor keberadaan Riza Chalid,” tulisnya.

Baca Juga
Komisi XII DPR RI Geruduk Tambang yang Rusak Raja Ampat!
Ia menyindir lambannya tindakan konkret, dengan menambahkan, “Jangan kencang di awal tapi kempes di akhir.”
Kejagung sebelumnya mengungkap kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina periode 2018-2023. Dengan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun per tahun, atau total sekitar Rp968,5 triliun dalam lima tahun.
Baca Juga
Kemenhut Hentikan Sementara Penerbitan PPKH Baru di Raja Ampat!
Sembilan tersangka telah di tetapkan, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Serta pejabat lain dari anak perusahaan dan pihak swasta. Modus korupsi meliputi pengoplosan BBM (blending) dari RON 90 menjadi RON 92 dan pengaturan impor minyak mentah meskipun stok domestik mencukupi.
Jhon juga pernah mengkritik Kejagung pada 6 Maret 2025, menyebut ada “aroma telur busuk” karena pertemuan tertutup dengan Menteri BUMN Erick Thohir, yang awalnya di sebut bakal di periksa.
Selain itu, mantan Menko Polhukam Mahfud MD juga menyoroti lambannya perkembangan kasus ini, menyebut semangat awal Kejagung kini terkesan mandek.
Baca Juga: Bing Tambah Fitur AI, Ubah Teks Jadi Video Sekejap!