Ekonomi

Penurunan BI Rate Tak Langsung Berdampak Terhadap Bunga Kredit Multifinance

28
×

Penurunan BI Rate Tak Langsung Berdampak Terhadap Bunga Kredit Multifinance

Sebarkan artikel ini
Penurunan BI Rate Tak Langsung Berdampak Terhadap Bunga Kredit Multifinance
Penurunan BI Rate Tak Langsung Berdampak Terhadap Bunga Kredit Multifinance

Pantaunews.co.id, Jakarta, 3 Juni 2025 – Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2025, melanjutkan siklus pelonggaran moneter setelah penurunan sebelumnya pada Januari.

Meski langkah ini di nilai positif bagi perekonomian, industri multifinance belum merasakan dampak langsung terhadap penurunan bunga kredit konsumen.

Penurunan BI Rate Tak Langsung Berdampak Terhadap Bunga Kredit Multifinance
Penurunan BI Rate Tak Langsung Berdampak Terhadap Bunga Kredit Multifinance
Baca Juga

Petik Profit Saham Sawit, Harga CPO Anti-Loyo di 2025!

Menurut pengamat multifinance Jodjana Jody, penurunan BI Rate tidak otomatis menekan suku bunga pinjaman multifinance.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan suku bunga kredit perbankan turun menjadi 9,42% pada Maret 2025, namun perubahan ini lebih di pengaruhi oleh komposisi portofolio kredit ketimbang pelonggaran BI Rate. “Likuiditas yang ketat membuat perusahaan multifinance sulit langsung menurunkan bunga kredit,” ujar Jody.

Baca Juga

GOTO di Ujung Tanduk? Simak Prospek Sahamnya di 2025!

Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), menyatakan bahwa dampak positif penurunan BI Rate, seperti peningkatan daya beli dan perluasan lapangan kerja, baru terasa jika perbankan menurunkan suku bunga pinjaman. Namun, imbal hasil Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang masih tinggi membuat perbankan cenderung mempertahankan suku bunga.

Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja menambahkan, penurunan BI Rate dapat meningkatkan profitabilitas melalui biaya pendanaan yang lebih rendah, tetapi transmisi ke bunga kredit membutuhkan waktu. Sementara itu, BNI Finance mencatat bahwa penurunan BI Rate belum memengaruhi rate penjualan, karena penyesuaian suku bunga tidak terjadi instan.

Meski demikian, pelonggaran moneter ini mendorong optimisme di sektor otomotif dan properti, yang bergantung pada pembiayaan multifinance. Investor di sarankan memantau kebijakan perbankan dan likuiditas pasar untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan kredit konsumsi di 2025.

Baca Juga: Tragedi Longsor Gunung Kuda: Korban Tewas Bertambah Jadi 17 Orang!