Pantaunews.co.id, Jakarta, 19 Juni 2025 – Industri otomotif Indonesia sedang menghadapi tantangan berat dengan penutupan sejumlah dealer mobil akibat penjualan yang tidak sesuai harapan.
Menanggapi fenomena ini, PT Chery Sales Indonesia (CSI) memberikan pandangan optimistis, menegaskan bahwa strategi dan kepercayaan investor menjadi kunci dalam menghadapi kontraksi pasar.
Baca juga
Wilmar Kembalikan Uang Rp11,88 Triliun, Babak Baru Kasus CPO Bergulir di MA
Johan Fithra, Regional Sales CSI, menyatakan bahwa penutupan dealer lebih berkaitan dengan keputusan strategis masing-masing merek dan investor. “Kami tidak bisa mengomentari brand tertentu, tetapi penurunan pasar bukan satu-satunya faktor.
Investor membuat keputusan berdasarkan perhitungan matang dan keyakinan terhadap strategi merek,” ujar Johan di Jakarta, Rabu (18/6/2025). Ia menambahkan bahwa keraguan terhadap rencana jangka panjang suatu merek sering menjadi pemicu penutupan dealer, bukan semata karena penurunan penjualan.
Baca Juga
Pascasengketa, Mualem Tegaskan Aceh Segera Kelola Migas Empat Pulau
Berbeda dengan tren penutupan dealer, Chery justru menunjukkan pertumbuhan. Sejak kembali ke Indonesia pada 2022, Chery telah mengoperasikan 80 dealer hingga Juni 2025, dengan rencana ekspansi lebih lanjut. “Investor semakin percaya diri berbisnis dengan Chery, dan kami terus memperluas jaringan di berbagai daerah,” kata Johan. Model seperti Tiggo 8 Pro dan Omoda 5, serta mobil listrik J6, mendapat respons positif, mendorong penjualan retail Chery mencapai 4.046 unit pada kuartal pertama 2025, naik 199,5% dibandingkan periode yang sama di 2023.
Chery juga memperkuat layanan purnajual dan menawarkan program seperti Chinese New Year Special Deals untuk menjaga stabilitas harga di tengah kenaikan PPN 12%. “Kami fokus pada inovasi produk dan jaringan dealer untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” ujar Rifkie Setiawan, Head of Brand Department CSI.
Baca juga: Gelombang Blokir Akun Instagram Menggila, Ribuan Pengguna Geram!
