Pantaunews.co.id, 11 Juni 2025 – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 menjadi pintu utama Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Di sebut-sebut sebagai sistem yang adil dan setara, UTBK 2025 menawarkan fleksibilitas dalam pemilihan prodi dan lokasi ujian. Namun, apakah seleksi ini benar-benar setara bagi semua peserta? Berikut ulasan lengkapnya.
Baca Juga
Pengumuman SNBT 2025: 28 Mei Jadi Penentu, Cek Hasil dan Langkah Selanjutnya!
UTBK 2025 di gelar dalam satu gelombang pada 23–30 April dan 2–3 Mei 2025. Tes meliputi Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi Bahasa Indonesia, Literasi Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika. Peserta dapat memilih hingga empat program studi (dua S1 dan dua D3/D4) di PTN manapun.
Pendaftaran di buka 11–27 Maret 2025 dengan biaya Rp200.000, gratis untuk penerima KIP Kuliah. Hasil di umumkan pada 28 Mei 2025. Kuota SNBT 2025 mencapai 259.564 kursi untuk 860.976 peserta.
Baca Juga
Janitor AI Bikin Heboh: Chatbot Cerdas atau Kontroversi Baru?
Panitia SNPMB menjamin UTBK 2025 transparan dan fleksibel. Peserta bebas memilih lokasi ujian dan PTN lintas wilayah, memberikan peluang bagi siswa dari daerah terpencil. Kuota SNBT minimal 40% dan tambahan 5% untuk sekolah dengan e-rapor pada jalur SNBP mendukung pemerataan akses pendidikan.
Meski begitu, kesetaraan masih di pertanyakan. Siswa dari keluarga mampu lebih mudah mengakses bimbingan belajar mahal, sedangkan siswa di daerah terbatas pada fasilitas minim. Variasi paket soal UTBK yang hanya berbeda angka atau kata juga memicu keluhan ketidakadilan. Peserta berkebutuhan khusus, seperti tunanetra, masih menghadapi kendala teknis meski ada fasilitas pendukung.
Nilai UTBK 2025 dapat di gunakan untuk jalur mandiri di 25 PTN atau SMMPTN Barat (28 PTN), meski biaya tambahan seperti Rp375.000 untuk SMMPTN Barat bisa memberatkan.
Baca Juga: Cara Cek Tipe HP Vivo dengan Mudah dan Cepat untuk Kebutuhan Pengguna!
