Pantaunews.co.id, Jakarta, 17 Juli 2025 – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang lepas pantai Alaska, Amerika Serikat, pada Rabu (16/7/2025) sekitar pukul 12:37 waktu setempat (20:37 GMT).
Insiden ini memicu peringatan tsunami yang di keluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC), menimbulkan kepanikan di wilayah pesisir. Hingga pukul 20:05 WIB, Kamis (17/7/2025), status peringatan telah di turunkan menjadi siaga, dan ancaman besar di yakini telah mereda, meskipun warga tetap di imbau waspada.

Baca Juga
Viral! Jepang Akan Blacklist Pekerja Indonesia pada 2026?
Pusat gempa berada sekitar 87 kilometer selatan Sand Point, sebuah kota kecil di Pulau Popof, dengan kedalaman sekitar 20 kilometer, menurut data Survei Geologi AS (USGS).
Wilayah yang terdampak meliputi Alaska Selatan dan Semenanjung Alaska, khususnya pesisir Pasifik dari Kennedy Entrance hingga Unimak Pass. Sirene peringatan berbunyi di kota-kota seperti Kodiak dan Sand Point, meminta penduduk menjauh dari pantai untuk menghindari gelombang potensial.
Baca Juga
Xi Jinping Bikin Kegaduhan di Pasar Saham Tiongkok
Awalnya, NTWC mengkonfirmasi adanya potensi tsunami, namun evaluasi lanjutan menunjukkan gelombang hanya mencapai ketinggian maksimum 6,3 sentimeter di Sand Point, di anggap tidak signifikan. Tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar hingga saat ini. Warga lokal, seperti Michael Ashley dari Cold Bay, menyebut guncangan terasa tetapi tidak terlalu kuat. Mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap aktivitas seismik yang sering terjadi di kawasan Cincin Api Pasifik.
Alaska, yang pernah di landa gempa magnitudo 9,2 pada 1964, kembali menegaskan statusnya sebagai zona seismik aktif. Pihak berwenang terus memantau gempa susulan, yang telah mencapai puluhan kali sejak kejadian utama, untuk memastikan keamanan wilayah. Publik di imbau tetap mengikuti pembaruan resmi menyusul insiden ini.
Baca Juga : Msbreewc Link Terbaru dan Skandal Teman Mr. Breewc Menghebohkan!