Otomotif

Industri Komponen Otomotif Mesti Tingkatkan Penciptaan Lapangan Kerja

2
×

Industri Komponen Otomotif Mesti Tingkatkan Penciptaan Lapangan Kerja

Sebarkan artikel ini
Industri Komponen Otomotif Mesti Tingkatkan Penciptaan Lapangan Kerja
Industri Komponen Otomotif Mesti Tingkatkan Penciptaan Lapangan Kerja

Pantaunews.co.id, Jakarta, 6 Juli 2025 – Industri komponen otomotif di Indonesia di dorong untuk memperluas penciptaan lapangan kerja guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, sektor ini telah menyerap 1,5 juta tenaga kerja hingga 2023, namun potensi penambahan lapangan kerja masih besar seiring transformasi menuju kendaraan listrik (EV) dan teknologi pintar.

Industri Komponen Otomotif Mesti Tingkatkan Penciptaan Lapangan Kerja
Industri Komponen Otomotif Mesti Tingkatkan Penciptaan Lapangan Kerja
Baca Juga

Eks Direktur Pertamina Kembali Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan LNG

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, pengembangan industri komponen lokal. Termasuk melalui Industri Kecil Menengah (IKM), menjadi kunci daya saing global. “Kami mendorong peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan kolaborasi dengan investor asing untuk membuka peluang kerja baru.” Ujarnya dalam acara pameran otomotif di Jakarta, Jumat (4/7/2025). Ia mencontohkan PT Sokonindo Automobile, yang menyerap 2.000 pekerja langsung dan 4.000–5.000 di rantai pasok.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, ekspor komponen otomotif pada 2023 mencapai 55,5 juta pieces, naik dari 48,2 juta pada 2021. Namun, tantangan seperti ketergantungan pada komponen impor dan keterbatasan logistik masih menghambat.

Baca Juga

Janitor AI: Chatbot Kreatif Bikin Ngobrol Seru di 2025!

Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin, Harjanto, menyoroti perlunya pelatihan SDM untuk menguasai teknologi seperti AI dan IoT. Yang dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi otomotif.

Pemerintah juga mendorong investasi asing, seperti kolaborasi dengan Tiongkok dan Korea Selatan untuk produksi baterai EV berbasis nikel, yang berpotensi menyerap ribuan tenaga kerja. Namun, Gaikindo memperingatkan bahwa tanpa peningkatan kualitas komponen lokal, Indonesia sulit menyaingi Thailand sebagai pusat otomotif ASEAN.

Asosiasi seperti PIKKO dan GIAMM diminta memperkuat IKM untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, sekaligus menciptakan lapangan kerja berkelanjutan.

Baca Juga : RI Nego China untuk Tambah Saham di Proyek Baterai Raksasa