Pantaunews.co.id, Solo, 14 Juli 2025 – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan kecurigaannya terhadap adanya agenda politik besar yang terselubung di balik isu ijazah palsu yang menyeret namanya serta wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, putra sulungnya.
Pernyataan ini di sampaikan Jokowi saat di temui wartawan di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (14/7/2025) pukul 18:48 WIB.

Baca Juga
Karyawan Kena PHK Tetap Bisa Dapat BSU 2025, Ini Syaratnya!
Jokowi mengungkapkan, berdasarkan perasaannya sebagai politikus, ada upaya terorganisir untuk menurunkan reputasinya. “Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan,” ujarnya.
Isu ijazah palsu Jokowi kembali mencuat pasca-purna tugasnya pada Oktober 2024. Dengan tuduhan yang di dorong oleh sejumlah pihak, termasuk Roy Suryo. Jokowi menegaskan bahwa kasus ini telah di serahkan ke jalur hukum, dan ia bersedia menunjukkan ijazah asli hanya dalam sidang pengadilan.
Baca Juga
KPK Minta Para Pejabat Hati-Hati dengan Potensi Gratifikasi
Sementara itu, wacana pemakzulan Gibran di gaungkan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yang menganggap proses pencalonan Gibran pada Pilpres 2024 melanggar hukum, dengan dukungan nama-nama besar seperti Try Sutrisno dan Fachrul Razi.
Meski menghadapi tekanan, Jokowi tampak tenang. “Ya buat saya biasa-biasa aja lah dan biasa, ya bisa,” katanya, menunjukkan sikap santai terhadap dinamika politik tersebut. Ia menilai semua ini bagian dari proses demokrasi yang harus di jalani sesuai mekanisme hukum dan ketatanegaraan.
Kunjungan ini terjadi bersamaan dengan perjalanan diplomatik Presiden Prabowo ke Eropa, menambah kompleksitas dinamika politik domestik. Hingga kini, polemik ini terus memicu perdebatan publik, dengan banyak pihak menantikan kejelasan dari proses hukum yang sedang berlangsung.
Baca Juga : 12 Calon Dubes Ikut Fit and Proper Test Hari Kedua di DPR