News

Xi Jinping Bikin Kegaduhan di Pasar Saham Tiongkok

9
×

Xi Jinping Bikin Kegaduhan di Pasar Saham Tiongkok

Sebarkan artikel ini
Xi Jinping Bikin Kegaduhan di Pasar Saham Tiongkok
Xi Jinping Bikin Kegaduhan di Pasar Saham Tiongkok

Pantaunews.co.id, 15 Juli 2025 – Pasar saham Tiongkok kembali dilanda gejolak setelah kebijakan baru yang dikaitkan dengan Presiden Xi Jinping memicu kekhawatiran investor.

Indeks Shanghai Composite anjlok 3,2%, sementara Hang Seng di Hong Kong turun 4,1%, mencerminkan ketidakpastian di kalangan pelaku pasar.

Xi Jinping Bikin Kegaduhan di Pasar Saham Tiongkok
Xi Jinping Bikin Kegaduhan di Pasar Saham Tiongkok
Baca Juga

Kripto Booming: Bitcoin Pecah Rekor, Ethereum & XRP Melonjak!

Kegaduhan ini di picu oleh rencana Xi untuk memperketat regulasi sektor teknologi dan properti. Yang di anggap dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan tersebut mencakup pembatasan tambahan pada perusahaan teknologi besar seperti Alibaba dan Tencent. Serta langkah untuk mengurangi utang di sektor properti yang sudah membengkak.

Investor khawatir langkah ini akan menekan profitabilitas perusahaan dan memicu gelombang PHK. Saham Alibaba turun 6% hari ini, sementara Evergrande, raksasa properti yang terlilit utang, anjlok 8%. Analis pasar menyebut kebijakan ini sebagai upaya Xi untuk memperkuat kontrol ideologis. Namun di sisi lain di anggap mengorbankan stabilitas ekonomi jangka pendek.

Baca Juga

Apple Siapkan MacBook, iPad, dan Monitor Baru untuk Awal 2026!

Sejak Xi memulai periode ketiga kepemimpinannya pada 2022, pendekatan keras terhadap sektor swasta dan fokus pada “kemakmuran bersama” telah menjadi pola yang konsisten.

Namun, langkah terbaru ini memicu spekulasi bahwa Tiongkok mungkin menghadapi resesi jika kepercayaan investor terus menurun. Data menunjukkan outflow modal asing mencapai Rp15 triliun dalam sepekan terakhir, menambah tekanan pada yuan yang melemah di level 7,25 per dolar AS.

Komunitas bisnis internasional meminta klarifikasi dari pemerintah Tiongkok, sementara Xi belum memberikan pernyataan resmi. Beberapa ekonom mempertanyakan apakah kebijakan ini benar-benar akan mencapai tujuan jangka panjang atau justru memperburuk kondisi ekonomi. Hingga kini, pasar saham Tiongkok tetap volatile, dengan investor menantikan langkah berikutnya dari Beijing.

Baca Juga : Marc Marquez di MotoGP Jerman 2025, Dominasi Penuh di Sachsenring!