Pantaunews.co.id, Jakarta, 16 Agustus 2025 – WhatsApp di dera skandal akibat dokumen internal yang bocor, mengungkap risiko fitur AI ringkasan pesan.
Fitur beta ini, di uji di Google Play Beta Program, merangkum pesan belum di baca di obrolan pribadi dan grup. Namun, dokumen menyingkap potensi pelanggaran privasi, memicu kemarahan pengguna di media sosial.
Baca Juga
Cuma 12GB Tapi Gokil! Ini Kegunaan Paket Freedom Apps Fun
Fitur AI ini menganalisis pola pesan untuk membuat ringkasan, meski WhatsApp menjamin enkripsi end-to-end. Dokumen menyebut risiko data di olah di server eksternal untuk pelatihan AI, memicu kekhawatiran penyadapan. “Data pribadi kami terancam!” ujar Rina, pengguna dari Bandung, Jumat (15/8/2025). Pengguna mengecam fitur ini sebagai “bom waktu privasi” di platform online.
Fitur ini opsional, di aktifkan via pengaturan “Pemrosesan Pribadi,” tapi dokumen menunjukkan WhatsApp belum menangani risiko penyalahgunaan oleh pihak ketiga atau iklan bertarget. Ambiguity soal jumlah pesan minimum untuk ringkasan juga memicu kecurigaan. Selain AI, WhatsApp meluncurkan pemindai dokumen dan status online grup, yang di terima baik.
Baca Juga
SAI Robot AI: Apakah Aman, Legal, atau Penipuan?
Juru bicara WhatsApp menegaskan, “Kami prioritaskan privasi pengguna.” Namun, pengguna di sarankan menonaktifkan fitur AI hingga ada kejelasan. Skandal ini mencerminkan dilema teknologi modern: inovasi versus keamanan data. Publik menuntut transparansi, dengan WhatsApp berjanji merilis pernyataan resmi pekan depan. Fitur AI masih dalam tahap beta, belum di rilis luas.
Kontroversi ini memicu diskusi sengit, dengan pengguna menyerukan perlindungan data yang lebih ketat. “Jangan korbankan privasi demi fitur!” tulis seorang pengguna online. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kepercayaan dalam era digital, dengan WhatsApp di uji untuk menjaga reputasinya.
Baca Juga : Link Ms Brew Viral Video (Msbrewwc) Terbaru: Fenomena Media Sosial!
