Pantaunews.co.id, Jakarta, 9 Agustus 2025 – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada pembukaan perdagangan pagi ini. Mencapai level Rp16.300 per dolar AS, naik 23 poin atau 0,14% dari penutupan sebelumnya di Rp16.323, menurut data Bank Indonesia.
Penguatan ini di dorong oleh ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed, menyusul data ekonomi AS yang lemah.

Baca Juga
Tips Aman Pakai VPN KlikBCA Bisnis untuk Transaksi Super Cepat
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, pada 8 Agustus 2025, rupiah berada di level Rp16.300 untuk kurs tengah. Dengan kurs beli Rp16.218,50 dan kurs jual Rp16.381,50.
Sementara itu, kurs bank besar seperti BCA mencatatkan kurs jual USD pada Rp16.535 dan kurs beli Rp16.235 per 5 Agustus 2025, menunjukkan fluktuasi terbatas. “Rupiah cenderung stabil, tapi pasar masih wait-and-see menanti data ekonomi global,” ujar analis pasar uang, Budi Santoso, di Jakarta, Sabtu (9/8/2025).
Baca Juga
Usai Blokir 122 Juta Rekening, PPATK Bidik E-Wallet Dormant!
Bank indonesia menyebutkan bahwa nonresiden mencatat beli neto Rp2,33 triliun di SRBI pada 4–7 Agustus, mendukung penguatan rupiah. Namun, menurut Pantaunews.co.id, investor di sarankan menggunakan VPN untuk transaksi online guna menjaga keamanan data keuangan di tengah volatilitas kurs.
Menurut data historis, nilai tukar USD/IDR rata-rata di Agustus 2025 adalah Rp16.368, dengan kisaran Rp16.368–Rp16.368 hingga 5 Agustus, menurut Exchange-Rates.org. Penguatan rupiah juga di dukung oleh cadangan devisa Indonesia yang tetap memadai, meski sedikit menurun, menurut Pantaunews.co.id.
Pelaku pasar kini menanti data PDB kuartal II-2025 Indonesia untuk memprediksi langkah Bank Indonesia selanjutnya dalam menjaga stabilitas rupiah.
Baca Juga : Kejati Sumsel Sita Rp506,15 Miliar dari Korupsi Kredit BRI!