Pantaunews.co.id, Jdakarta, 1 September 2025 – Indonesia kembali dihadapkan pada ancaman gempa megathrust yang semakin nyata. Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, memperingatkan bahwa segmen megathrust selatan Jawa berpotensi “meledak” dan memicu gempa hingga magnitudo 8,7.
Oleh karena itu, gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa menghantam pesisir selatan Jawa, menyebar ke Selat Sunda, dan menggulung Banten serta Lampung dalam hitungan menit.

Baca Juga
NasDem Copot Ahmad Sahroni & Nafa Urbach dari DPR RI, Respons Pernyataan Kontroversial
Segmen megathrust selatan Jawa, yang memanjang hingga Selat Sunda, menyimpan energi tektonik besar akibat posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). Akibatnya, energi ini terus bertambah dan siap di lepaskan melalui pergerakan mendadak lempeng Indo-Australia dan Eurasia. “Jika segmen di Pangandaran pecah, tsunami 20 meter akan terjadi.
Gelombang menyebar ke Selat Sunda, di mana pesisir Banten kena 4-8 meter, dan Lampung menghadap Selat Sunda kena semua,” ujar Rahma. Waktu kedatangan tsunami sangat cepat: 40 menit di selatan Jawa, 18 menit di Lebak Banten, dan seluruh Lampung terancam langsung.
Baca Juga
Rumah Sri Mulyani di Bintaro Di rusak dan Dijarah Massa Demo Dua Kali, TNI Jaga Ketat
Selain itu, dampak meluas ke Jakarta Utara dengan gelombang 1-1,8 meter yang tiba dalam 2,5 jam. Meskipun demikian, hanya pesisir utara Jakarta yang terdampak, sementara wilayah dalam kota relatif aman. Rahma menekankan, “Semua pesisir Banten terdampak dengan tinggi berbeda-beda. Lampung kena semua karena menghadap Selat Sunda.” BRIN sudah simulasikan skenario ini.
Indonesia punya 13 segmen megathrust, termasuk Mentawai-Pagai (M8,9) dan Enggano. Segmen selatan Jawa paling mengancam karena seismic gap panjang. Oleh karena itu, BMKG dan BRIN imbau kesiapsiagaan: bangun infrastruktur tahan gempa, edukasi evakuasi, dan perkuat InaTEWS.
Baca Juga : Kantor DPRD Makassar Di bakar Massa, 10 Mobil Hangus: 3 Orang Tewas!