Pantaunews.co.id, Surabaya, 1 Oktober 2025 – Gempa bumi magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, Selasa malam (30/9/2025) pukul 23.49 WIB. Getaran kuat dirasakan hingga Pamekasan dan Bali, tapi BMKG pastikan tidak berpotensi tsunami.
Oleh karena itu, fokus kini evakuasi korban. Sayangnya, guncangan bikin korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo makin terhimpit reruntuhan, tambah sulit proses penyelamatan.
Baca Juga
Toyota Innova Reborn 2024: Harga, Spesifikasi, dan Varian Terbaru!
Pusat gempa di 50 km tenggara Sumenep, kedalaman 11 km. Pertama-tama, getaran bangunkan warga Madura, Jember, hingga Bali. Selanjutnya, di Sumenep, sejumlah rumah retak dan tembok kelupas. Di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, guncangan sempitkan celah reruntuhan, tekan korban yang terjebak. Dengan demikian, Basarnas kerahkan 332 personel untuk evakuasi, tapi kondisi material tak stabil hambat upaya.
Di Ponpes Al Khoziny, 38 santri masih terhimpit, 3 meninggal, 102 dievakuasi. Kasubdit RPDO Basarnas Emi Freezer sebut diameter celah reruntuhan kurang dari 10-12 cm, setara ukuran kepala remaja. Selain itu, gempa Sumenep tambah tekanan material, bikin evakuasi makin sulit. Oleh karena itu, tim pakai alat berat hati-hati untuk hindari longsor.
Baca Juga
Perpanjang SIM Wajib BPJS Kesehatan Aktif!
BMKG imbau warga waspada gempa susulan. Pertama-tama, BPBD Sumenep cek rumah rusak. Selanjutnya, di Sidoarjo, Komisi XIII DPR minta audit bangunan ponpes nasional. Dengan kata lain, tragedi ini jadi pelajaran keselamatan struktur. Akibatnya, evakuasi prioritas utama.
Gempa 6,5 M Sumenep bikin korban Ponpes Sidoarjo terhimpit lebih parah. Oleh karena itu, Basarnas percepat evakuasi. Pantau update BMKG dan BPBD!
Baca Juga : Pemerintah Perkuat MBG, Prioritaskan Keselamatan Anak!
