Pantaunews.co.id, Jakarta, 15 Oktober 2025 – Menag Nasaruddin Umar tegur media besarkan kasus kekerasan seksual di pesantren. “Kasus sedikit, tapi jadi momok orang tua,” katanya di Kantor Kemenko PMK. Kemenag bentuk tim pencegahan khusus lindungi 42 ribu pesantren nasional.
Dengan demikian, Nasaruddin ungkap kekhawatiran saat bahas tantangan pesantren. Sementara itu, ia sebut media ciptakan stigma negatif.

Baca Juga
Link Robot SAI, Apakah Benar atau Penipuan?
Selain itu, pemberitaan masif buat orang tua ragu titipkan anak. Sebagai contoh, kasus oknum abal-abal pakai nama pesantren jadi sorotan. Oleh karena itu, Nasaruddin tekankan pesantren sejati aman selama 200 tahun.
Meskipun demikian Kemenag langsung bentuk tim monitoring dan edukasi. Di samping itu, Nasaruddin bedakan pesantren asli dengan lembaga abal-abal.
Baca Juga
Persis Solo Luncurkan Skuad Liga 1 2024/2025: 29 Pemain Siap Tempur!
Terlebih lagi, tim selidiki laporan cepat dan transparan. Dengan kata lain, pesantren tetap jadi pondasi pendidikan nasional. Sementara itu, Nasaruddin ajak media bijak jaga citra kyai dan santri.
Untuk mencegah polemik, Nasaruddin janji data kasus terbuka publik. Selain itu, netizen dukung pencegahan tapi kritik pemerintah lambat tangani korban. Sebagai tambahan, X (Twitter) ramai komentar “lindungi santri, bukan tutup kasus”. Dengan demikian, Kemenag kolaborasi Kemenko PMK perkuat program keamanan. Lebih jauh, Nasaruddin harap pesantren tetap aman dan berkualitas.
Baca Juga: Indonesia Kalahkan China 1-0, Harapan Piala Dunia 2026 Masih Terjaga!