Pantaunews.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) meminta peningkatan operasi modifikasi cuaca (OMC). Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi bencana seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan yang semakin sering terjadi.
Saat ini, Indonesia menghadapi cuaca ekstrem yang berdampak besar pada berbagai sektor. Oleh karena itu, Menko PMK menekankan perlunya teknologi modifikasi cuaca yang lebih efektif.
“Kita harus bergerak cepat. Modifikasi cuaca tidak hanya merespons bencana, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang,” ujarnya dalam rapat koordinasi dengan BMKG, BNPB, dan KLHK.
Sejumlah wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah telah menggunakan teknologi ini. Pemerintah bekerja sama dengan TNI AU dan BRIN untuk melakukan penyemaian garam di awan guna mengendalikan curah hujan.
Baca Juga
Menurut BMKG, operasi ini telah mengurangi hujan ekstrem di beberapa daerah rawan banjir. Namun, pemerintah berencana memperluas cakupan modifikasi cuaca ke wilayah lain yang berisiko tinggi.
Selain memperluas cakupan, Menko PMK juga mendorong peningkatan anggaran untuk pengembangan teknologi. Pemerintah akan menambah armada pesawat dan memperbarui peralatan penyemaian awan agar lebih efektif.
“Kita harus beradaptasi dengan perubahan iklim. Teknologi ini perlu terus ditingkatkan agar bisa memberikan dampak yang lebih besar,” tegasnya.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat mengurangi dampak bencana terhadap masyarakat dan perekonomian nasional.
