Pantaunews.co.id, Jakarta, 25 April 2025 – Provinsi Banten tercatat masuk dalam delapan besar wilayah dengan jumlah penduduk miskin ekstrem terbanyak di Indonesia. Data tersebut di ungkap Kementerian Sosial (Kemensos) RI sebagai bagian dari evaluasi program pengentasan kemiskinan.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mengungkapkan bahwa masyarakat di daerah-daerah dengan kemiskinan ekstrem tidak bisa terus-menerus mengandalkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Ia menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi.
Baca Juga
Perusahaan Viral Tahan Ijazah di Surabaya Resmi Disegel

“Bansos hanya bersifat sementara. Yang utama adalah mendorong mereka agar bisa memiliki penghasilan sendiri, entah melalui UMKM, pelatihan kerja, atau usaha kecil lainnya,” ujar Risma dalam konferensi pers, Kamis (25/4/2025).
Kemensos mencatat bahwa angka kemiskinan ekstrem masih tinggi di sejumlah kabupaten/kota di Banten, terutama di wilayah Lebak, Pandeglang, dan Serang. Faktor penyebabnya antara lain akses terbatas terhadap lapangan kerja, pendidikan, serta minimnya infrastruktur dasar.
Baca Juga
Rp 5,5 M Di sembunyikan di Kolong Kasur! Hakim Tersangka Suap Jadi Sorotan
Sebagai upaya konkret, Kemensos telah meluncurkan berbagai program seperti pelatihan keterampilan, pemberian alat usaha, dan program padat karya. Namun, Risma menekankan perlunya peran aktif pemerintah daerah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem.
“Pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri. Kepala daerah harus punya strategi yang menyentuh langsung ke masyarakat bawah,” tegasnya.
Masuknya Banten dalam daftar ini menjadi peringatan serius bagi pemangku kebijakan lokal untuk lebih fokus pada pembangunan inklusif, pemberdayaan ekonomi, dan pemerataan akses kesejahteraan.