Pantaunews.co.id, 03 Mei 2025 – Industri kreatif Indonesia kini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan ekspor. Dengan demikian, sektor ini menjadi harapan baru di tengah tantangan global.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, ekspor industri kreatif pada triwulan III-2023 mencapai USD 17,4 miliar. Lebih lanjut, subsektor fesyen menyumbang USD 9,88 miliar, sementara kriya menghasilkan USD 6,26 miliar. Oleh karena itu, capaian ini memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

Selain itu, sektor kreatif, seperti fesyen, kriya, desain, animasi, film, dan musik, berperan besar dalam perekonomian. Pada kenyataannya, sektor ini menyumbang Rp 1.153,4 triliun atau 7,3% PDB pada 2019, menyerap 15,2% tenaga kerja, dan menyumbang 11,9% ekspor. Kemudian, pada triwulan III-2023, nilai tambah industri kreatif mencapai Rp 1,05 triliun, mendekati target tahunan Rp 1,28 triliun. Dengan kata lain, produk kreatif yang menggabungkan budaya tradisional dan tren modern memikat pasar global.
Untuk itu, pemerintah aktif mendukung melalui pelatihan, inkubasi bisnis, dan pameran dagang internasional. Sebagai contoh, Airlangga Hartarto menekankan sinergi untuk menjadikan Indonesia pusat inovasi global dengan memanfaatkan warisan budaya, seperti wayang kulit yang diakui UNESCO. Selanjutnya, teknologi digital, seperti platform online dan Perplexity AI, mempermudah pemasaran produk ke mancanegara.
Baca Juga
SAI Robot AI: Apakah Aman, Legal, atau Penipuan?
Meskipun demikian, tantangan seperti akses pasar, persaingan global, dan pendanaan masih menghambat. Namun, solusi seperti investasi infrastruktur, peningkatan SDM, dan perlindungan data konsumen dapat mengatasinya. Sebagai bukti, Indeks Kepercayaan Industri November 2023 sebesar 52,43% menunjukkan optimisme pelaku usaha.
Akhirnya, dengan dukungan pemerintah, kolaborasi, dan teknologi, industri kreatif siap menjadi penggerak ekspor. Dengan demikian, kekayaan budaya dan talenta muda akan menempatkan Indonesia sebagai pusat kreativitas global. Masa depan cerah menanti!