Pantaunews.co.id, Jakarta, 23 Mei 2025 – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi melantik Letnan Jenderal (Purn) TNI Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai pada Jumat, 23 Mei 2025, di Kementerian Keuangan.
Pelantikan ini menggantikan Askolani, sekaligus menandai langkah baru dalam reformasi kepabeanan dan cukai. Djaka, eks Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN), di harapkan membawa perubahan signifikan di tengah tantangan penerimaan negara dan peredaran barang ilegal.

Baca Juga
Polri Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Tak Ada Unsur Pidana
Sri Mulyani menekankan pentingnya perbaikan sistem informasi kepabeanan, CEISA, yang kerap di keluhkan masyarakat. “Keberadaan Pak Djaka adalah nilai tambah untuk koordinasi dengan aparat penegak hukum,” ujarnya.
Selain itu, ia meminta Djaka menaikkan penerimaan negara sebesar Rp301 triliun pada 2025 dan memberantas peredaran rokok ilegal serta barang murah dari Tiongkok yang mengancam industri lokal. Dengan demikian, reformasi administrasi dan pengawasan pelabuhan menjadi prioritas utama.
Baca Juga
GOTO Kasih Sinyal Hijau, Investor Siap Panen Cuan!
Djaka, yang pensiun dini dari TNI sesuai UU TNI Nomor 3 Tahun 2025, memiliki latar belakang Kopassus dan pengalaman sebagai Deputi Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam (2021-2023). Namun, masa lalunya sebagai anggota Tim Mawar dan vonis 16 bulan penjara pada 1999 terkait kasus penculikan aktivis memicu kontroversi.
Ketua Gerakan Pemuda Madura, Abdul Razak, optimistis Djaka dapat menyeimbangkan kebijakan fiskal dan kepentingan sosial, terutama untuk industri tembakau. “Djaka punya pengalaman penegakan hukum yang kuat,” katanya. Oleh karena itu, harapan besar tertuju pada kemampuan Djaka untuk menutup celah peredaran barang ilegal. Meski begitu, ekonom Jahen Rezki mempertanyakan pengalaman Djaka di sektor keuangan, menilai tantangan kepabeanan membutuhkan keahlian spesifik.