News

Warga Cilodong Depok Demo Tolak Pembangunan Gereja!

1
×

Warga Cilodong Depok Demo Tolak Pembangunan Gereja!

Sebarkan artikel ini
Warga Cilodong Depok Demo Tolak Pembangunan Gereja!
Warga Cilodong Depok Demo Tolak Pembangunan Gereja!

Pantaunews.co.id, Depok, 7 Juli 2025 – Ratusan warga RT 2 dan RT 5 RW 03, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, menggelar aksi demonstrasi menolak pembangunan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Studio Alam di Jalan Palautan Reres pada Sabtu (5/7/2025).

Aksi ini viral di media sosial, menampilkan warga membentangkan spanduk bertuliskan “Kami seluruh warga RT 02 dan RT 05 RW 03 menolak keras pembangunan gereja di lingkungan kami” dan meneriakkan “Tolak, bongkar!” melalui pengeras suara.

Warga Cilodong Depok Demo Tolak Pembangunan Gereja!
Warga Cilodong Depok Demo Tolak Pembangunan Gereja!
Baca Juga

Bandung Kota Termacet di Indonesia Menurut Riset TomTom

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kalibaru, Rudi Ardiansyah, menyatakan penolakan di picu kurangnya sosialisasi dari pihak gereja. “Tidak ada komunikasi dengan warga atau mediasi dengan RT dan RW. Perizinan keluar tanpa persetujuan masyarakat,” ujar Rudi.

Ia menegaskan warga tidak intoleran, mengingat sudah ada dua gereja di wilayah tersebut, yakni GKI Palsigunung Bajem dan HKBP Cilodong, yang berdampingan tanpa masalah. Warga mempersoalkan sikap pengelola gereja yang di anggap tidak menghargai lingkungan.

Baca Juga

Industri Komponen Otomotif Mesti Tingkatkan Penciptaan Lapangan Kerja

Sebaliknya, Ketua Marturia GBKP Studio Alam, Zetsplayrs Tarigan, membantah tudingan tersebut. Ia mengklaim pihaknya telah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sejak 4 Maret 2025 dan mengadakan pertemuan dengan camat, lurah, LPM, serta pengurus RT/RW pada 3 Juli 2025.

“Kami sepakati menghibahkan 3,5 meter tanah untuk jalan lingkungan dan membangun drainase untuk mencegah banjir,” kata Tarigan.

Pemkot Depok, melalui Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Manguluang Mansyur, meminta pembangunan di tunda sementara hingga ada kesepakatan. “Proses perizinan sudah sesuai, tapi dialog dengan warga di perlukan untuk menjaga kondusivitas,” ujarnya. Pemuda Katolik Komcab Depok menyayangkan insiden ini dan mendesak dialog konstruktif.

Baca Juga : Festival Muharram Batal, Pramono Tak Mau Penutupan Jalan Jadi Polemik