Pantaunews.co.id, Sidoarjo, 6 Oktober 2025 – Tim SAR gabungan kejar evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, kini hari ketujuh. Oleh karena itu, petugas temukan 53 korban meninggal, termasuk 5 potongan tubuh, dan selamatkan 104 orang.
Selain itu, alat berat seperti breaker excavator percepat pembersihan puing. Akibatnya, keluarga korban alami duka mendalam sembari berharap.

Baca Juga
Apa Itu Manhwa? Mengupas Komik Korea yang Sedang Naik Daun di 2025!
Tim SAR temukan 12 jenazah tambahan pada 5 Oktober 2025 di sektor A1 hingga A4. Pertama, petugas gali puing dengan alat berat. Kemudian, evakuasi manual pastikan kehati-hatian. Oleh sebab itu, reruntuhan sempit tantang tim SAR. Selanjutnya, Basarnas targetkan selesaikan evakuasi malam ini.
Keluarga korban hadapi cemas berat. Misalnya, orang tua Ahmad Fikri (16) dari Jember tunggu kabar di posko. Dengan begitu, tim DVI Polda Jatim kumpulkan sampel DNA untuk identifikasi 9 jenazah.
Selain itu, jenazah bawa ke RS Bhayangkara Surabaya. Akibatnya, keluarga berdoa sambil pasrah. Tambahan lagi, santri asal Madura kirim pesan terakhir sebelum tragedi.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto pantau lokasi pada 4 Oktober 2025. Pertama, Polda dirikan posko DVI untuk percepat identifikasi. Kemudian, penyelidikan penyebab runtuh tunda hingga evakuasi rampung. Oleh sebab itu, fokus utama selamatkan korban. Selanjutnya, Wagub Jatim Emil Dardak janjikan bantuan maksimal. Tambahan lagi, BNPB sebut tragedi ini terbesar di 2025.
Baca Juga : Cedera Marc Marquez di MotoGP Mandalika 2025, Simak Penjelasannya!