Pantaunews.co.id, Medan, 9 Oktober 2025 – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengungkapkan kekhawatirannya atas pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp1,1 triliun untuk Provinsi Sumut pada tahun anggaran 2026.
Penyesuaian ini, menurutnya, akan berdampak signifikan pada kabupaten-kota kecil dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) minim, seperti Nias. Meski begitu, Bobby menegaskan hal ini bukan alasan bagi ASN untuk menurunkan kinerja.

Baca Juga
Saldo DANA Gratis Rp357.000 via Orb Quest: Langsung Masuk Dompet!
Pemangkasan TKD nasional mencapai Rp269 triliun dalam RAPBN 2026, meski ditambah Rp43 triliun menjadi Rp693 triliun—masih di bawah Rp919,87 triliun tahun 2025.
Bobby menyampaikan hal ini usai melantik 177 pejabat administrator dan pengawas di Pemprov Sumut, Rabu (8/10/2025). “Khusus 2026, Sumut terkena penyesuaian Rp1,1 triliun,” ujarnya, menambahkan bahwa pemangkasan ini bisa mengganggu lima program prioritas provinsi.
Baca Juga
Hotman Paris Pakai Analogi Pelecehan Erni di Sidang Praperadilan Nadiem: Kontroversi Meledak!
Bobby menyoroti, “Kasihan daerah kecil seperti Nias, PAD-nya kecil.” Dampaknya berpotensi menghambat pembangunan afirmasi. Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa secara netto, anggaran daerah justru naik melalui program pusat dari Rp900 triliun menjadi Rp1.300 triliun. Bobby mendorong ASN tetap kompak dan fokus pelayanan masyarakat, dengan 90% pejabat baru dari rekomendasi OPD.
Dalam pertemuan APPSI dengan Kemenkeu pada 7 Oktober, 18 gubernur memprotes kebijakan ini. Bobby berjanji prioritaskan program prioritas dan sarankan revisi RPJMD jika perlu. “Bos kita adalah masyarakat Sumut,” tegasnya, menekankan kolaborasi antar-OPD untuk atasi tantangan ekonomi daerah.
Baca Juga: Praperadilan Nadiem, Ahli Sebut Kerugian Negara Bisa Dihitung Jaksa, Tak Harus BPK