Pantaunews.co.id, 9 April 2025 – Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, konsep pabrik gelap mulai menarik perhatian dunia industri. Istilah ini merujuk pada pabrik-pabrik modern yang sepenuhnya mengandalkan sistem otomatisasi dan robotika untuk menjalankan seluruh proses produksi. Tanpa melibatkan tenaga manusia sama sekali.
Bahkan, beberapa pabrik ini beroperasi tanpa penerangan alami atau buatan—terinspirasi oleh prinsip efisiensi energi dan pengurangan biaya operasional.
Baca Juga
Heboh! Motor Anggota Polantas Garut Dicuri Saat Bertugas, Ini Faktanya!

Pabrik gelap menggunakan teknologi canggih seperti robot otonom. Kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) untuk mengelola rantai pasokan, perakitan produk, hingga pengemasan.
Semua proses dilakukan tanpa campur tangan manusia, yang berarti tenaga kerja manusia hanya dibutuhkan untuk perawatan rutin dan pengawasan sistem.
Baca Juga
Walid Viral di TikTok, Serial Malaysia “Bidaah” Bikin Heboh Netizen!
Salah satu contohnya adalah pabrik otomotif yang mengandalkan robot-robot pintar untuk merakit kendaraan. Sementara sistem AI memantau kualitas dan memastikan semuanya berjalan dengan lancar.
Tanpa adanya pencahayaan terang, pabrik-pabrik ini mengoptimalkan penggunaan energi, sehingga menekan biaya dan meminimalisir dampak lingkungan.
Keberadaan pabrik gelap ini menimbulkan berbagai pro dan kontra. Di satu sisi, pabrik ini bisa meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan manusia. Namun, di sisi lain, banyak pihak khawatir dengan dampaknya terhadap tenaga kerja, mengingat potensi kehilangan pekerjaan bagi pekerja manufaktur.
Meski demikian, konsep pabrik gelap adalah bukti nyata bagaimana teknologi bisa mengubah wajah industri global dan menciptakan masa depan produksi yang lebih otomatis dan efisien.
Baca Juga: Kawasaki Perkenalkan CORLEO Robot Berkaki Empat, Apa Keunggulannya?